Unspeakable

Idul Fitri, 1 Syawal 1432 H 30 agustus 2011 Lebaran tahun ini, ga pulang kampung lagi. Soalnya si teteh masih ada kerjaan sampai malam takbiran. Lebaran kali ini bener-bener beda sama tahun lalu. Tahun lalu lebaran Cuma dikitan, tapi sekarang udah nambah 2 personil. Yang satu, anak kedua dari teteh yang pertama dan yang satu lagi suami dari teteh yang kedua. Sebenernya awalnya niat tuk pulang kampung, tapi karena situasi yang ga memungkinkan lebarannya jadi di depok, rumah orang tua. Baru kali ini ada kejadian hari raya di undur. Tanggalan di rumah lebaran atau idul fitri nya barengan sama hari ulang tahun teteh yang kedua, tanggal 30 agustus 2011. Tapi gara-gara hilal belum keliatan, jadinya lebarannya di undur jadi tanggal 31 agustus 2011. Banyak komentar tentang kejadian lebaran di undur.

Hidup ini pilihan, setiap saat kita selalu berada dalam keadaan memilih. Setiap satu pilihan yang kita pilih dapat menghasilkan banyak jalan bercabang di depan kita. Jika kita memilih jalan yang baik, maka kita pun akan menjadi baik, begitu pun sebaliknya. Gunakanlah kesempatan dengan sebaik mungkin. Selalu berfikir panjang dalam memilih sesuatu. Apa positif dan negatifnya jika kita memilih pilihan itu. Hidup ini selalu berputar. Aku percaya itu. Karena itu memang sering terjadi dalam kehidupanku. Sering. Bukan pernah, tapi sering. Aku pernah merasakan rasanya berada di posisi paling atas dalam hidup ku, dan juga pernah merasakan berada di posisi paling bawah. Terlalu banyak cobaan yang telah aku lalui, sehingga aku pun menjadi lebih tegar. Menjalani hidup yang lebih sulit dari orang lain. Aku yang masih berusia 12 tahun sudah mulai merasakan sulitnya hidup. Tapi, inilah hidup yang sebenarnya. Ketika aku merasa rendah di banding orang lain, ketika aku merasa lebih sedih di banding ora

“Jangan jadi orang yang kesepian di antara keramaian” . Itu kalimat yang dosen gue bilang. Ya, maksudnya jangan jadi orang yang ngga peduli dan ga kenal lingkungannya. Tapi, sebenernya banyak di antara kita yang punya sifat kaya gitu. Khususnya yang punya ‘geng’ atau kelompoknya sendiri. “buka diri dan jujur pada diri sendiri” . Lagi-lagi itu kalimat dari dosen gue. Banyak orang didunia ini, termasuk gue yang masih susah untuk membuka diri dan jujur sama diri sendiri. Padahal 2 hal itu adalah kunci dari bersosialisasi. Dengan membuka diri, orang lain pun bisa memahami kita. Dengan jujur pada diri sendiri, kita bisa menghargai kehidupan. Menghargai semuanya, tanpa memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak kita miliki. Jujur pada diri sendiri juga merupakan kunci kesuksesan kita di dunia. Kalau kitanya ga jujur gimana penerus kita entar? (khusus tuk calon guru nih) karena kebetulan gue kliah di bidang pendidikan.  jujur, mulai dari gurunya aja dulu,baru ke siswanya. Jaman sekarang gur

Sepupu ku baru ngirimin foto-foto pas camping nih. Padahal dah di tagih dari seminggu yang lalu. Mungkin dia pikir aku udah liat foto-fotonya kali ya, padahal selesai camping kan aku langsung pulang ke depok, ga sempet tuh cek-cek camdig dulu. -_- Nih foto-foto nya.

Pertama kalinya main ke Bandung sendirian. Udah direncanain dari seminggu sebelumnya sih. Berusaha tuk dapet duit supaya bisa main kesana, minta izin, cari-cari info dan lain sebagainya. Sendirian dari Depok ke Bandung naik MGI, serius itu asik banget soalnya cuma tingal duduk doang dari terminal Depok sampai terminal Leuwi Panjang-Bandung. Ongkosnya Rp 45.000,- dapet air teh 1 gelas. Perjalanannya 3 jam, lumayanlah ga lama-lama amat. Beruntung duduknya bareng ibu-ibu yang baik hati dan tidak sombong. Tanya-tanya ke dia deh. Udah kaya anak ilang, ga tau arah tujuan. Pas ditanya sama ibu itu mau ke daerah mana, gue cuma bisa bilang ga tau sambil nyengir kegirangan. Klo ibu itu jahat, pasti gue langsung di culik sama doi. Dan, pada saat yang bersamaan pula, gue baru sadar klo sepupu gue yang di Bandung itu emang ga pernah ngasih tau gue dimana kostan dia. Oalaaah  

Semua orang memiliki rahasianya masing-masing. Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Tapi terkadang, aku – orang yang seharusnya tidak tahu – menjadi tahu, dan sungguh, itu benar-benar menjadi beban tersendiri. Seringkali aku melakukan satu langkah lebih maju. Satu langkah kedepan. Mengetahui semuanya. Mengetahui sesuatu yang seharusnya tidak aku ketahui. Bimbang. Apa yang harus kulakukan? Tetap diam? Ya. Aku diam. Membiarkan itu menjadi rahasia ku (juga). Bersikap seperti tidak ada yang terjadi. Ini hanya masalah waktu. Aku selalu berharap, semoga kali ini aku salah.

Dan ketika semua orang menoleh ke arah mu, aku tetap pada posisi awal ku Ketika semua orang kembali menjauhi mu, aku melihat ke arah mu Memperhatikan mu dari tempat yang tak dapat terlihat oleh mu Tapi, ketika mata ku bertemu mata mu, aku hanya diam, seolah tak ada satu kesalahan pun terjadi Ketika kau mengajak ku tersenyum, aku hanya diam, Memerhatikan mu, melihat raut wajah mu Dan ketika kau tersadar dengan keberadaan ku, aku pun telah menghilang, jauh dari mu

Sumedang, 26 Juli 2011 Liburan di Sumedang bareng sepupu dan kembaran. Ngebayanginnya sih asik, tapi kenyataannya, semua rencana hancur berantakan. Awalnya sedih banget. Tapi karena gue termasuk orang yang pantang menyerah dalam mencari hal-hal baru khususnya main, gue terus berusaha tuk nyamain jadwal gue sama sepupu yang bisa di bilang juru kunci dari liburan ini. Waktu liburan yang seharusnya cuma seminggu pun diperpanjang. Berusaha minta izin ke nyokap supaya bisa ikut camping bareng sepupu padahal gue tahu kondisi rumah lagi kurang baik. Tapi forget it dulu deh. Kapan lagi gue bisa camping sama sepupu gue yang satu itu. hehe. Maaf ya mom.

dari pada bengong kaya sapi ompong, mending bikin puisi-puisi ga jelas. yang penting unek-unek dari atau untuk orang lain bisa pada tumpah. dan bisa terhindar dari penyakit sakit hati. hhe Tuhan Hati ini yang berkata Aku tak tahu apa yang aku rasa Mungkin aku berdosa Tapi inilah cinta Aku yang tidak sadar dengan pemikiran itu Aku yang lupa dengan kenyataan Aku yang salah Aku yang tak bisa menguasainya Tuhan, hilangkanlah ingatan ku Hanya untuk hal itu