Langsung ke konten utama

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Tugas pertama dari mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 
Bingung dengan bahasanya, akhirnya gue dan kawan seperjuangan langsung kabur ke perpus dan coba cari-cari referensi dari mbah google. hhe.
dan inilah hasilnya.. jeng jeeeeeng


Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar humanistic sifatnmya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistic sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya.
Teori ini besifat eklektik, artinya teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri) dapat tercapai. Factor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam peristiwa belajar, sebab tanpa motivasi dan keinginan dari pihak si belajar, makan tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru dalam struktur  kognitif yang telah dimilikinya.
Banyak tokoh penganut aliran humanistic, di antaranya adalah Kolb yang terkenal dengan “Belajar Empat Tahap”nya, Honey dan Mumford dengan pembagian tentang macam-macam siswa, Hubermas dengan “Tiga macam tipe belajar”nya, Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “Taksonomi Bloom”nya, Arthur W. Combs, Carl Rogers serta Abraham Maslow.

TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR HUMANISTIK
1.      KOLB
Tahap belajar dibvagi menjadi 4 yaitu:
a)      Tahap pengalaman konkret
Tahap paling dini seorang siswa hanya mampu sekedar ikut mengalami suatu kejadian, ia belum mengerti bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu.
b)      Tahap pengamatan aktif dan reflektif
Siswa lambat laun mampu mengadakan pengamatan aktif terhadap kejadian itu, serta mulai berusaha memikirkan dan memahaminya.

c)      Tahap konseptualisasi
Siswa mulai belajar membuat teori tentang hal yang pernah dialaminya. Pada tahap ini siswa diharapkan sudah mampu untuk membuat aturan-aturan umum dari berbagai contoh kejadian yang meskipun tampak berbeda-beda tetapi mempunyai landasan aturan yang sama.
d)     Tahap eksperimen aktif
Pada tahap ini siswa sudah mampu mengaplikasikan suatu aturan umum ke situasi yang baru. Dalam dunia matematika, misalnya siswa tidak hanya memahami asal usul sebuah rumus, tetapi ia juga mampu memakai rumus tersebut untuk memecahkan suatu masalah yang belum pernah ia temui sebelumnya.

2.      HONEY DAN MUMFORD
Berdasarkan teori Kolb, Honey dan Mumfrod menggolongkan siswa atas empat tipe, yakni :
a)      Tipe aktivis : mereka yang suka melibatkan diri pada pengalaman – pengalaman baru, cenderung berpikir terbuka dan mudah diajak berdialog. Namun biasanya kurang skeptis terhadap sesuatu, atau identik dengan sikap mudah percaya. Mereka menyukai metode yang mampu mendorong menemukan hal-hal baru.
b)      Tipe reflector : cenderung sangat hati – hati mengambil langkah. Dalam proses pengambilan keputusan cenderung konservatif, dalam arti suka menimbang-nimbang secara cermat baik buruknya suatu keputusan.
c)      Tipe teoris : biasanya sangat kritis, senang menganalisis dan tidak menyukai pendapat atau penilaian yang bersifat subyektif. Bagi mereka yang berpikir rasional adalah sesuatu yang sangat penting. Mereka juga sangat skeptis dan tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif.
d)     Tipe pragmatis : menaruh perhatian besar pada aspek – aspek praktis dalam segala hal. Mereka tidak suka bertele – tele membahas aspek teoritis-filosofis dari sesuatu. Bagi mereka, sesuatu dikatakan ada gunanya dan baik hanya jika bisa dipraktekkan.

3.      HUBERMAS
Menurut pandangn Habermas, belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan sesame manusia. Habermas membagi tiga macam tipe belajar :
a)      Belajar teknis (technical learning) : siswa belajar berinteraksi dengan alam sekelilingnya, mereka berusaha mereka berusaha menguasai dan mengelola alam dengan mempelajari keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk itu.
b)      Belajar praktis  (practical learning) : siswa berinteraksi dengan orang- orang di sekelilingnya. Pemahamannya relevan jika berkaitan dengan kepentingan manusia.
c)      Belajar emnsipatoris (emancipator learning) : siswa berusaha mencapai pemahaman dan kesadaran yang sebaik mungkin tentang perubahan (transformasi) kultural dari suatu lingkungan. Pemahaman ini dianggap sebagai tahap belajar paling tinggi, karena dianggap sebagai tujuan pendidikan yang paling tinggi.

4.      BLOOM DAN KRATHWOHL
Mereka lebih menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar), setelah melalui peristiwa-peristiwa belajar. Tujuan belajar yang dikemukakannya di rangkum ke dalam tiga kawasan yang dikenal dengan sebutan Taksonomi Bloom. Ketiga kawasan dalam taksonomi bloom tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Domain Kognitif
1)      Pengetahuan (mengingat, menghafal)
2)      Pemahaman (menginterpretasikan)
3)      Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
4)      Analisis (menjabarkan suatu konsep)
5)      Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh)
6)      Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb.)

b)      Domain Psikomotor
1)      Peniruan (menirukan gerak)
2)      Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
3)      Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
4)      Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
5)      Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)


c)      Domain Afektif
1)      Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
2)      Merespon (aktif berpartisipasi)
3)      Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu)
4)      Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai yang dipercayainya)
5)      Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidupnya)

5.      CARL ROGERS
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar.
Ia mengemukakan, bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, siswa diharapkan dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya sendiri. Dalm konteks tersebut Rogers mengemukakan lima hal penting dalam proses belajar humanistik :
1)      Hasrat untuk belajar   : hasrat untuk belajar disebabkan adanya hasrat ingin tahu manusia yang terus – menerus terhadap dunia sekelilingnya. Dalam proses mencari jawaban, seorang mengalami aktivitas – aktivitas belajar.
2)      Belajar bermakna  : seorang yang beraktivitas selalu menimbang – nimbang apakah aktivitas tersebut mempunyai makna dari dirinya. Jika tidak, tentu tidak akan dilakukannya.
3)      Belajar tanpa hukuman  : belajar yang terbebas dari ancaman hukuman mengakibatkan anak bebas melakukan apa saja, mengadakan eksperimentasi hingga menemukan sendiri sesuatu yang baru.
4)      Belajar dengan inisiatif sendiri : menyiratkan tingginya motivasi internal yang dimiliki siswa yang banyak berinisiatif mampu mengarahkan dirinya sendiri, menentukan pilihannya sendiri serta berusaha menimbang sendiri hal yang baik bagi dirinya
5)      Belajar dan perubahan  : dunia terus beubah, karena itu siswa harus belajar untuk dapat menghadapi kondisi dan situasi yang terus berubah. Dengan demikian belajar yang hanya sekedar mengingat fakta atau menghapal sesuatu dipandang tak cukup.

6.      ABRAHAM MASLOW
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Kebutuhan fisiologis / dasar : seperti makan dan minum. Yaitu kebutuhan paling dasar.
b)   Kebutuhan akan rasa aman dan tentram  rasa seperti terhindar dari kriminalitas, binatang buas, diejek, direndahkan,dan lain sebagainya.
c) Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi : bagaimana rasanya dianggap di komunitas sosialnya.Kebutuhan untuk dihargai : rasa bagaimana dibutuhkan untuk kepercayaan dan tanggung jawab dari orang lain.
d)     Kebutuhan untuk aktualisasi diri : untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya terhadap orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEPASKANLAH

Beberapa hari terakhir kenyataan bahwa pandemi ini makin menakutkan. Beberapa orang yang saya kenal mengabarkan berita duka.  Meski hanya satu kali bertemu tapi tetap saja rasa kehilangan itu ada. Rasa ketidak percayaan dan rasa kekecewaan.  Dibalik itu ada orang orang yang berusaha untuk tetap menguatkan.  Terima kasih telah menjadi bagian dari cerita kehidupan kami. 

Catatan Pendakian Gn. Lawu 3.265 Mdpl via Cemoro Sewu Jawa Timur (I)

2 April 2015 Once a year, go someplace you've never been before - Dalai Lama Jantung dag dig dug..  Nanti malem mau berangkat ke Jawa Timur, pertama kalinya pergi ke luar Jawa Barat.  Persiapan udah lumayan mateng sih tinggal di cek en ricek lagi aja..  Hubungin sana sini dulu kali aja ada yang lupa kalo nanny Shanti mau pergi jauh.  Anter-anterin pesenan galon dan ngambil pesenan siomay dulu, supaya pas di jalan ga ada omelan-omelan lewat telpon gegara pesenan galon belom dikirim.

KEMBAR YANG (MAUNYA sih) TERTUKAR !

"eh, kembar ya?" "lah, ko mirip. kembar tah?" "waah, kembar. Kakaknya yang mana? sering berantem gak?" kembaran saya seharusnya salah satu dari merekaaaaaaa!!!!! --___-- Ini postingan peterpan serius loh. Beneran, nyata, asleee 100% tanpa formalin, borax, atau pewarna buatan.