Langsung ke konten utama

Surat Cinta Pertama

Belum menulis pun air mata ku telah jatuh. Mata yang tadinya kering menjadi semakin banjir. Ku tutup pintu kamar rapat-rapat. Mengenang kembali semua kenangan.

Umurku hampir 20 tahun, selama itu pula aku hidup bersama mu. Meski 3 tahun aku hidup di daerah lain. Sungguh pada 3 tahun itu aku benar-benar merasa kehilangan mu, Mom.


Sering aku mencoba untuk lebih tegar, tapi tetap saja tidak bisa menahan perasaan sedih yang selalu datang. Setiap malam aku selalu memikirkan mu dan terus meneteskan air mata. Berharap air mata dan perasaan ku dapat menyentuh mu.

Mom, air mata ku mengalir semakin deras.

Beberapa kali aku merasa sakit hati dengan mereka yang merendahkan mu. Mereka tidak berfikir dengan siapa mereka berbicara. Mereka merendahkan mu di hadapan ku. Tepat di depan mata ku. Saat itu aku benar-benar tidak suka dengan mereka. Ingin rasanya pada saat itu juga aku mengadu kepadamu.

Aku sakit hati Mom. Teramat sangat sakit.

Mom, maafkan aku ya, sering kali aku membuat mu khawatir. Meninggalkan rumah mereka tanpa izin, bermain sampai sore, dan terus-menerus menyibukkan diri di luar rumah.

Sungguh Mom, aku melakukan itu semua agar aku bisa merasakan rasa hangat yang biasa engkau berikan kepada ku, selama 3 tahun aku mencari kehangatan itu, dan ternyata rasa hangat yang sama tidak pernah ada.

Hangat itu hanya milik mu Mom.

Ini surat cinta pertama dari ku. Mungkin kata ‘terimakasih’ tidak akan dapat membalas semua kebaikan mu. Tapi tolong, tunggu aku Mom.
Jika aku bisa memohon 1 hal. Aku hanya ingin kau terus bersama ku. Menemani hidupku.

Mom, aku cinta padamu, 3 kali ku katakan ku cinta padamu. Lalu aku mengatakan aku mencintai ayah.

Terimakasih Mom, kau telah menjaga dan menjadikan ku menjadi seorang wanita yang seperti ini.

Terimakasih

Peluk dan cium hangat untuk mu Mom

Komentar

Posting Komentar

silahkan tinggalkan jejak anda ^.^b

Postingan populer dari blog ini

LEPASKANLAH

Beberapa hari terakhir kenyataan bahwa pandemi ini makin menakutkan. Beberapa orang yang saya kenal mengabarkan berita duka.  Meski hanya satu kali bertemu tapi tetap saja rasa kehilangan itu ada. Rasa ketidak percayaan dan rasa kekecewaan.  Dibalik itu ada orang orang yang berusaha untuk tetap menguatkan.  Terima kasih telah menjadi bagian dari cerita kehidupan kami. 

Catatan Pendakian Gn. Lawu 3.265 Mdpl via Cemoro Sewu Jawa Timur (I)

2 April 2015 Once a year, go someplace you've never been before - Dalai Lama Jantung dag dig dug..  Nanti malem mau berangkat ke Jawa Timur, pertama kalinya pergi ke luar Jawa Barat.  Persiapan udah lumayan mateng sih tinggal di cek en ricek lagi aja..  Hubungin sana sini dulu kali aja ada yang lupa kalo nanny Shanti mau pergi jauh.  Anter-anterin pesenan galon dan ngambil pesenan siomay dulu, supaya pas di jalan ga ada omelan-omelan lewat telpon gegara pesenan galon belom dikirim.

KEMBAR YANG (MAUNYA sih) TERTUKAR !

"eh, kembar ya?" "lah, ko mirip. kembar tah?" "waah, kembar. Kakaknya yang mana? sering berantem gak?" kembaran saya seharusnya salah satu dari merekaaaaaaa!!!!! --___-- Ini postingan peterpan serius loh. Beneran, nyata, asleee 100% tanpa formalin, borax, atau pewarna buatan.