Langsung ke konten utama

SOLO TRAVELING KE JOGJA 2021

Pandemi masih belum usai, tapi mohon maaf saya sudah tidak kuat berdiam di lingkungan saya terus. 

Sudah setahun saya tidak bepergian keluar kota, pergi paling jauh pun hanya ke Tangerang yang berjarak 2 jam dari tempat tinggal saya di Depok.

Terakhir saya pergi keluar kota saat Tahun baru 2020. Itupun karna acara dari tempat kerja saya.

Akhir Maret pikiran saya sudah keliling, membayangkan pergi keluar kota dan menghindari kesibukan Jakarta. Seperti memang sudah waktunya saya mengambil cuti, pikir saya.

Saya pun mulai cek kalender dan mencocokan hari yang saya inginkan dengan harga tiket. Tak ada bepergian jika harga transportasinya terlalu tinggi.

Jogja, tempat tujuan saya kali ini. Beberapa teman sudah saya ajak, tapi ternyata semua tidak ada yang bisa memastikan untuk ikut atau tidak karna memang waktunya sangat mepet. Saya mengajak teman saya 1 minggu sebelum tanggal keberangkatan. 

 Dan semua berakhir dengan istilah Solo Traveling.

Kenapa Jogja? 

Karna tidak terlalu jauh jadi harga tiketnya masih terjangkau, juga banyak tempat wisata yang bisa di kunjungi sendirian.

Minggu, 4 April 2021

Saya berangkat menuju bandara sekitar pukul setengah 6 pagi, mencocokan kereta dengan jadwal KA bandara. Saya mengincar KA bandara dengan tarif murah, dengan harga Rp 30.000,- dari Manggarai. (saat itu belum ada KA bandara tarif 5ribu)


Sekitar 1 jam perjalanan menuju bandara Soetta. Sampai di Soetta, lanjut menggunakan shuttle bus menuju terminal keberangkatan. Kata petugasnya, Kalayang bandara tidak beroperasi sejak pandemi, padahal termasuk pengalaman seru juga naik kalayang :(

Sampai di terminal keberangkatan, saya langsung menuju pos validasi surat tes kesehatan dan menyerahkan hasil tes yang sudah saya lakukan sehari sebelumnya.

Oh ya, untuk solo traveler kuncinya 1.. jangan pernah malu untuk nanya ke orang ga dikenal dan bertanyalah dengan sopan dan senyum.

Semua beres mari mulai perjalanan...

Sekitar jam 11 siang, saya sampai di YIA (sebenarnya saya salah beli tiket karna ga baca lagi bandara tujuan, niatnya mau ke adi sucipto malah nyasar ke YIA.. mantab)

Dari YIA lanjut ke Jogja pakai Damri tujuan Condong Catur tarifnya Rp 50.000,- (saya turun di stasiun jogja) dari stasiun Jogja lanjut jalan ke penginapan di Malioboro. Saya sampai di Malioboro pkl 1 siang, sedangkan baru bisa check ini pkl 2 siang. Saya pun menitipkan tas saya di penginapan dan lanjut keliling cari makan siang. Berdasarkan pengalaman, lidah saya ga cocok dengan makanan khas jawa yang manis manis. khususnya gudeg 🙃


Niat saya yang awalnya mau mampir ke Taman Sari harus dibatalkan. Sesampainya di Malioboro tenaga saya terkuras, mungkin karna terbiasa bersantai santai jadinya fisik saya sedikit kaget. 

Malioboro tidak sesepi yang saya bayangkan.


Hari pertama saya hanya keliling jalan Malioboro - Beringharjo. Sebelum saya pergi, slaah satu keponakan cerita katanyabdia berebut garukan punggung. Dan saya pun iseng mencari garukan punggung yang sebenarnya juga ada di Jakarta. 😂

 Malamnya saya ingin keliling lagi kearah utara. Tapi tidak lama ternyata hujan dan angin kencang. Jadilah saya putar balik dan istirahat kembali.

Senin, 5 April 2021

Saya belum pernah ke candi prambanan. Dan sekarang kesempatannya. Di tas sudah saya siapkan payung, jas hujan dan sandal jepit untuk berjaga jaga kalau hujan lagi. 

Dari Malioboro ke candi prambanan ada 4 cara :

1. Naik krl tujuan stasiun brambanan, krl di sana tidak sebanyak krl jakarta, jadi kalau memang mau naik krl sesuaikan jadwal keberangkatannya ya. Kalau tidak salah ongkosnya sekitar 8rb.

2. Pakai Transjogja 1A, naik dari halte terdekat lalu turun di terminal prambanan. Tarifnya Rp 3.500 dengan waktu tempuh sekitar 50menit (info dari petugasnya). Armadanya termasuk banyak. Karna hanya perlu menunggu paling tidak 15 menit sekali. 

3. Ojek online, tarifnya hampir 50rb sampai tujuan.

4. Sewa motor supaya lebih leluasa.

Dari ke empat pilian itu, saya memilih transjogja. Karna MURAH.. lagi pula saya juga masih punya waktu banyak. Jadi 50menit masih wajar. Dari terminal ke pintu masuk candi, silakan pilih becak atau ojek. Saya memilih ojek dengan tarif Rp 10.000,-

Hari Senin adalah waktu pemeliharaan candi dan museum

Sedikit kecewa, tapi yang penting akhirnya saya sudah tidak penasaran lagi dengan wisata candi. 

Untuk paket terusan Prambanan-Ratu boko tarifnya Rp 75.000,-


Kalau beli tiker terusan, kita akan di antar ke candi ratu boko terlebih dahulu dengan memakai shuttle bus yang disediakan. Pengunjung diperbolehkan untu berkeliling sampai pkl 12 siang dan nanti akan di jemput untuk kembali ke candi prambanan. 

Hari senin prambanan dan ratu boko terlihat sangat sepi.


Setelah keliling candi prambanan, masih ada candi lainnya. Berhubung kawasannya terlaluluas, kita bisa memilih kendaraan untuk berkeliling dengan membayar sesuai tarifnya. Kalau saya memilih untuk pakai sepeda. Tarinya Rp 10.000 per 1 jam. 


Banyak candi lainnya. Tapi saya hanya mampir ke candi sewu. 



Puas foto foto sendri, kaki pun mulai terasa sakit karna jalan terlalu jauh. 

Dari prambanan saya lanjut naik ojek online ke stasiun brambanan tarif 10rb. 

Dari brambanan naik krl ke stasiun Jogja. 

Pulang dan hujan lagi. 

Kembali istirahat dan menyiapkan barang-barang untuk pulang besok pagi. 


Perjalanannya singkat tapi benar benar menguras tenaga.  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gn. Ciremai 3.078 Mdpl: Jangan Lupakan Masa Lalu

Ini bukan perpisahan, Melainkan awal dari sebuah kisah yang menyenangkan

Gunung Pangrango 3019 mdpl : Reuni 8

SEMUA SIAAAAAP…..! Cuss…… PENDAKIAN DIMULAI…!! Kami memulai pendakia dari jam 3 dini hari, kebetulan saya ga bawa senter, jadi kudu nempel-nempel sama yang bawa senter. Kalo ga salah posisi nya gustya, wahyu, faisal, berry, shinta, shanti, medya, athifah, Iqbal, dan mamduh. Perjalanan lancar. Sekitar jam 5 /setengah 6 kami berak break sebentar.  Betis mulai kerasa kenceng, perut juga udah kelaperan. (cerita sebelumnya disini )

Manajemen dasar

No Nama ahli Fungsi 1 Louis A. Allen Planning Organizing Leading Controlling 2 Prajudi Atmosudirdjo Planning Organizing Directing Controlling 3 John Robert B., Ph.D Planning Organizing Commanding Controlling 4 Henry Fayol Planning Organizing Commanding Controlling 5 Luther Gullich Planning Organizing Directing, Reporting 6 Dr. S.P. Siagian., M.P.A Planning Organizing Motivating Controlling 7 William Spriegel Planning Organizing Controlling 8 Lyndak F. Urwick Planning Organizing Commanding Controlling 9 Dr. Winardi, S.E. Planning Organizing Actuating Controlling 10 The Liang Gie Planning Coordinating Improving Controlling 11 James A.F. Stoner Planning Organizing Leading Controlling. 12 George R. Terry Planning Organizing Motivating Controlling 13 Koontz dan O. Donnel Planning Organizing Directing Controlling 14 Dalton E.M.C. Farland Planning Organizing Controlling 15 William H. Newman Planning Organizing Directing Controlling 16 W. Griffin Planning Organizing Directin