Kasih, tahukah kau?
Semua berawal saat aku melihatmu di angkutan umum menuju rumah.
Aku masih ingat posisi dudukmu saat itu.
Kau berada tepat disamping pintu, dan aku tak bisa mengalihkan pandangan .
Aku tak tahu kau siapa, tapi aku tahu pasti (akan) mengenalmu.
Kasih, ternyata kau semakin dekat.
Menerobos masuk ke dalam fikiran.
Entah sihir apa yang kau lakukan, hingga aku selalu mencari senyum dan mata itu.
Kasih, pernahkah kau tersenyum melihat foto ku?
Aku bahkan hingga sembunyi-sembunyi menyimpan foto-foto mu.
Kasih, semoga aku dapat terus menyukai senyum dan mata indah mu.
Terimakasih kau telah memberikan kesempatan untuk mengagumimu.
Meski kau tak tahu.
Semua berawal saat aku melihatmu di angkutan umum menuju rumah.
Aku masih ingat posisi dudukmu saat itu.
Kau berada tepat disamping pintu, dan aku tak bisa mengalihkan pandangan .
Aku tak tahu kau siapa, tapi aku tahu pasti (akan) mengenalmu.
Kasih, ternyata kau semakin dekat.
Menerobos masuk ke dalam fikiran.
Entah sihir apa yang kau lakukan, hingga aku selalu mencari senyum dan mata itu.
Kasih, pernahkah kau tersenyum melihat foto ku?
Aku bahkan hingga sembunyi-sembunyi menyimpan foto-foto mu.
Kasih, semoga aku dapat terus menyukai senyum dan mata indah mu.
Terimakasih kau telah memberikan kesempatan untuk mengagumimu.
Meski kau tak tahu.
Komentar
Posting Komentar
silahkan tinggalkan jejak anda ^.^b