cerita yang awal ada disini
kawasan kawah papandayan |
Kami memulai perjalanan sekitar pukul 6 pagi.
Meskipun hanya bisa tidur (sangat) sebentar, saya tetap bersemangat.
Bagaimana tidak? Baru kali ini saya mendengar kalau perjalanan menuju puncak tidak terlalu terjal. Bahkan setengah perjalanan medannya landai. Belum lagi banyak tempat-tempat indah untuk mengambil gambar.
Sebelum berangkat kami berdoa sejenak agar diberikan keselamatan dan kelancaran dalam perjalan.
Jalanan menuju kawah dipenuhi dengan bebatuan dan bau belerang yang sangat menyengat. Jadi bagi yang tidak kuat dengan aroma belerang, saya sarankan untuk membawa masker. Tapi kalau dibandingkan dengan pengalaman ke kawah putih di jaman baheula, bau belerang disini tidak sampai membuat saya batuk-batuk parah.
Perjalanan menuju kawah tidak sampai 1 jam, karena memang posisinya yang tidak jauh dari pos kedatangan - jalur Cisurupan.
Sepanjang jalan, tema saya yang membawa kamera tidak berhenti mengambil gambar pemandangan yang terlihat saat itu.
Dalam 2 jam perjalanan kami melewati kawah-kawah kecil, aliran air yang terlihat semacam sungai air campuran belerang dan sejenis danau yang berwarna hijau. Batu-batu besar yang ada disana juga terlihat sangat indah.
Ini benar-benar tempat wisata alam!
lihat batunya, bukan orangnya. |
Postingan kali ini saya lebih banyak memperlihatkan gambar-gambar perjalanan kemarin.
Menuju danau hijau
Awalnya saya bingung, sesampainya di sungai kecil ini tiba-tiba abang menghilang. Dia hanya berhenti sebentar lalu langsung melanjutkan perjalanan sendirian. Aji, Athifah, Somat dan Intan masih sibuk dengan sesi pemotretan mereka. Tapi saya sibuk mencari-cari bahkan sempat teriak-teriak macam orang gila di tengah gunung.
Karena sesi pemotretannya lama, saya pun melanjutkan perjalanan dalam misi "Mengejar Abang". Setelah melewati satu bukit pasir, saya baru dapat menemukan Abang.
"Apa yang dia lakukan???"
Dia sedang istirahat di atas bukit sambil terus menerus mengarahkan kamera ke sekelilingnya.
-____-" (bukannya jawab teriakan, malah sibuk foto-foto)
Kalau kamu hilang, lalu siapa yang merindukan ku? #EAAA #Lupakan
aliran air campuran belerang (dekat danau hijau - ga tau namanya) |
sungai kecil itu - kalo ga salah |
menuju danau |

JENGJEEEEEEEEEEENG...........
Sebut saja ini danau hijau :)
danau hijau |
Sesampainya di danau, kami kembali......... FOTO-FOTOOO.......!
macam 5mm |
![]() |
Mari berpoooooooooose ^^ |
Kami berfoto hingga gigi kering dan perut lapar. So, kami memutuskan untuk sarapan sejenak, karena memang dari awal kami belum makan. Perjalanan dari Pos ke Danau ini hanya kurang dari 2 jam.
Shanti, 20 th, Depresi berat akibat meng'kode' terlalu lama |
Rahmat Hidayat (@somatsdoang) 20th, JOMBLO AKUT |
Kami melanjutkan kembali perjalanan menuju hutan mati. Jaraknya tidak terlalu jauh dari danau dan medannya sudah mulai menanjak. Saya lupa waktu tempuh menuju Hutan mati ini, karena kebetulan saya tidak melihat jam.
ini loh, yang namanya hutan mati |
Intan dan Athifah berusaha terbang |
![]() |
hujan, mari berteduh |
Lanjut lagi, dari Hutan Mati menuju Tegal Alun (padang edelweis)
Perjalanan kami menuju Tegal Alun ditemani oleh beberapa kali guyuran hujan. Beruntung kami membawa ponco dan payung. Jadi, pakaian tidak terlalu basah.
Medan kali ini lumayan terjal dan licin. Jadi, harus hati-hati melangkah dan periksa barang bawaan anda jaga jarak.
Bersambung.....
Komentar
Posting Komentar
silahkan tinggalkan jejak anda ^.^b